Ada banyak bangunan tua di Medan yang masih mempertahankan arsitektur Belanda mereka. Ini termasuk Balai Kota lama, Kantor Pos pusat, Menara Air Tirtanadi, yang merupakan ikon Kota Medan, dan Titi Gantung (sebuah jembatan di atas rel kereta api).
Ada beberapa tempat bersejarah seperti Istana Maimun (Istana Maimun) dibangun pada tahun 1887-1891, di mana Sultan Deli masih hidup (Sultan tidak lagi memegang kuasa resmi), dan Masjid Agung (Masjid Raya) Medan dibangun di 1906 di gaya Maroko oleh Dingemans arsitek Belanda.
Ada beberapa tempat bersejarah seperti Istana Maimun (Istana Maimun) dibangun pada tahun 1887-1891, di mana Sultan Deli masih hidup (Sultan tidak lagi memegang kuasa resmi), dan Masjid Agung (Masjid Raya) Medan dibangun di 1906 di gaya Maroko oleh Dingemans arsitek Belanda.
Sejak tahun 2005, sebuah kuil katolik, di Indo-Mogul gaya, yang ditujukan untuk Graha Maria Annai Velangkanni (Our Lady of Good Health), dibangun di Medan. Ini Saint tertentu tahu asal-usulnya dengan penampakan pada abad ke-17 di India. Candi ini merupakan bangunan penting, dari dua cerita dan sebuah menara kecil dari tujuh lantai dalam gaya Indonesia, yang sudah menarik perhatian dari jalan utama (itu terletak di Jl jalan kecil Sakura III. Selain Jl. Simatupang). Hal ini sudah yang paling penting kedua tempat ziarah di Asia.
Salah satu fitur unik dari Medan adalah becak bermotor yang ditemukan hampir di semua tempat. Tidak seperti becak tradisional, becak bermotor dapat mengambil penumpang di mana saja di kota. Ongkos naik 'becak' relatif murah dan biasanya dinegosiasikan terlebih dahulu.
Ada juga lebih transportasi umum seperti taksi dan minibus, yang dikenal sebagai sudako.
Rel kereta api menghubungkan Medan ke Binjai dan Tanjungpura di sebelah barat laut, ke pelabuhan Belawan ke utara, ke Tebing Tinggi dan Pematang Siantar ke tenggara, dan juga Prapat Rantau diantara kota lainnya. Stasiun kereta api terbesar di Medan adalah Medan Station. Ada juga stasiun kecil di Medan, seperti Medan Pasar, Pulu Brayan, Titi Papan, dan Labuhan, dan Belawan. Titi Papan dan Pulu Brayan hanya berfungsi sebagai halte kereta barang yang membawa minyak kelapa sawit dan minyak bumi.
Pelabuhan Belawan terletak sekitar 20 km ke arah utara. Bandara Internasional Polonia terletak di jantung kota, karena dekat dengan pusat kota, pemerintah saat ini sedang memberlakukan larangan membangun gedung-gedung bertingkat. Kuala Namu International Airport adalah sebuah bandara baru yang sedang dibangun dan dijadwalkan untuk menggantikan Polonia pada pertengahan 2013. Bandara baru akan membanggakan kapasitas 8,1 juta penumpang per tahun.